Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Para Ilmuwan dari Prancis Terkejut Karena Menemukan Gunung Berapi Raksaa di Bawah Laut

Madagaskar -  Sekelompok ilmuwan dari sejumlah institusi di Prancis baru-baru ini menemukan gunung berapi bawah laut yang diperkirakan telah lahir sejak tahun 2018. Keberadaan gunung ini terletak di Samudra Hindia bagian barat, di lepas pantai Madagaskar. Dilaporkan Live Science, ilmuwan menemukan gunung berapi baru di bawah laut berawal dari terjadi rentetan gempa bumi membingungkan yang melanda di dekat daerah yang biasanya tenang secara seismik. Setelah mengumpulkan information geologi, termasuk informasi dari survei bawah laut tahun 2019 di wilayah tersebut, tim menyadari bahwa ada 'bayi' gunung berapi di bawah laut. Tinggi gunung itu sekitar 820 meter atau sekitar 1,5 kali ketinggian gedung pencakar One World Profession Facility di New York, AS. Berdasarkan studi tersebut menyebutkan gunung tersebut merupakan letusan bawah laut yang terbesar yang pernah tercatat. Antara Mei 2018 dan Mei 2021, para peneliti menyadari telah terjadi lebih dari 11.000 gempa bumi yang terdetek

Para Ahli Astronomi Menemukan Sebuah Planet Mirip Neraka, Suhunya 2.000 Derajat Celcius dan Memiliki Hujan Besi

Jakarta -  Luar angkasa selalu memberi kejutan menarik, terutama bagi para astronom. Dari sekian banyak earth yang ada di jagat raya, salah satu yang menarik perhatian mereka adalah WASP-76b. WASP-76b tak ubahnya neraka. Planet sebesar Jupiter ini punya suhu permukaan pada siang hari terbilang cukup panas, hingga mampu menguapkan besi dan turun sebagai hujan pada malam hari. Persis seperti proses hujan yang terjadi di Bumi. Para peneliti mengatakan, suhu di WASP-76b kini mungkin lebih panas dari prediksi sebelumnya. Dugaan ini timbul karena penemuan kalsium terionisasi yang membutuhkan suhu sangat panas untuk membentuknya. Dalam penelitian sebelumnya, ilmuwan memperkirakan suhu udara di WASP-76b pada siang hari diperkirakan mencapai 2.246 derajat Celsius. Namun, penemuan salt dan kalsium terionisasi membuat peneliti menduga bahwa suhu di sana bisa jauh lebih panas. "Kami melihat begitu banyak kalsium. Tanda-tanda spektral kalsium terionisasi ini dapat menunjukkan bahwa exoplanet

Beberapa Ekor Mumi Burung Beo Ditemukan di Gurun Atacama

Atacama -  Semakin kita melihat kehidupan keras nan ekstrem di Gurun Atacama, Chili, semakin banyak hal baru yang kita temukan. Di tempat yang kering ini, bukan hanya iklimnya yang tak bersahabat, penduduknya juga tak kalah bringas. Manusia yang menempati Gurun Atacama rela menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan, termasuk menjual apapun yang bisa mereka jual. Salah satunya adalah membawa burung berbulu indah, memeliharanya di tempat kering, lalu menjual bulunya dengan nilai tinggi. "Beberapa burung ini tidak hidup bahagia. Mereka dipelihara untuk menghasilkan bulu, dan bulu mereka segera dicabut setelah tumbuh," kata Jose Capriles, arkeolog antropologi dari Pennsylvania State University sebagaimana dikutip Scientific research Alert . Capriles memang ahli dalam menemukan budaya aneh Amerika pra-Columbus. Kali ini, bersama ibunya, Eliana Flores Bedregal, seorang ahli burung, mereka meneliti kehidupan dan kematian puluhan mumi di mana, beberapa di antaranya adalah

Air Minuman Kemasan Terdapat Kandungan Mikroplastik, Ahli Mengatakan Masih Aman Untuk Diminum

Jakarta -  Tidak bisa disangkal bahwa plastik merupakan produk yang memiliki banyak kegunaan. Selain bisa menjadi wadah apa saja, plastik juga sangat praktis. Saking praktisnya, banyak orang yang senang menggunakan benda yang satu ini. Namun kehadiran plastik selayaknya dua sisi mata uang satu sisi bermanfaat untuk menjaga isi dalam kemasan, sisi lainnya justru menimbulkan kontradiksi saat kemasan yang sudah selesai digunakan tak terkelola dengan baik. Tak hanya itu, kehadiran plastik juga memicu kekhawatiran lain soal adanya kandungan mikroplastik pada air minum dalam kemasan ( AMDK ) berbahan plastik. Sebuah penelitian yang dipimpin organisasi jurnalistik, Orb Media, menemukan bahwa 93 persen dari air yang mereka uji menunjukkan tanda kontaminasi mikroplastik. Penelitian memeriksa 250 air mineral botol dari 11 merek yang dibeli di sembilan negara, salah satunya Indonesia itu menemukan 10,4 partikel plastik yang berukuran di atas 100 mikron dan 314 partikel plastik yang berukuran di